Rabu, 27 Maret 2013

Matematika & IAD Minggu Ke 1 & 2 Bab 1

Diposting oleh Sharia Vebiriana di 23.25
Satuan Acara Perkuliahan
Matematika & Ilmu Alamiah Dasar
Jurusan Psikologi


MINGGU KE 1 & 2

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.   Pengertian Ilmu Alamiah Dasar

A.    Pengertian Ilmu Alamiah Dasar

Ilmu alamiah dasar adalah merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsepdasar dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi dalam manusia. Ilmu alamiah ataubiasa disebut dengan ilmu pengetahuan (natural science) merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta termasuk dimuka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu Alamiah dasar hanya mengkaji konsep-konsep dan prisip-prinsip dasar yang esensial saja. Bagian-bagian dari Ilmu Alamiah Dasar meliputi penciptaan manusia yang telah diberikan akal untuk berfikir, lahirnya ilmu alamiah, keterbatasan ilmu alamiah, pembagian ilmu pengetahuan dsb.

IAD merumuskan pemikiran yang selalu dilandasi oleh realisme, karena ilmu sains ini mepelajari tentang metode alamiah dan gejala alamiah sehingga tidak dapat terlepas dari objek yang mengaitkan panca indra. Jadi pengertian ilmu alamiah yang saya ketahui itu adalah pengetahuan dasar yang mempelajari alam semesta, dan dapat dikatakan sebagai konsep awal terbentuknya ilmu pengetahuan alam. Yang dapat dipelajarinya dengan cara metode-metode atau prinsip-prinsip yang tidak dapat lepas dari kenyataan (realitas).

B.     Ruang Lingkup Dari Ilmu Alamiah Dasar

Ilmu Alamiah Dasar (Basic Natural Science) merupakan Ilmu Pengetahuan Alam yang mengkaji prinsip esensial saja, sehingga ruang lingkup Ilmu Alamiah Dasar (Basic Natural Science) secara garis besar meliputi :

1.     Fisika (Physics)

Suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari benda tak hidup atau mati dari aspek wujud dengan perubahan-perubahan yang bersifat sementara. Fisika secara klasik dibagi dalam mekanika, panas, bumi, cahaya, gelombang, listrik, magnet dan teknik mekanika, teknik sipil, teknik listrik, dan termasuk dalam lingkup besar ilmu bumi dan antariksa.

2.    Kimia (Chemistry)

Suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup dan tidak hidup dari aspek susunan materi dan perubahan-perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi menjadi kimia anorganik dan kimia organic. Kedua bagian itu pada dasarnya membahas dasar keseluruhan, kemudian diikuti analisis kualitatif dan kuantitatif.

3.    Biologi (Biological Science)

Ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup dan juga gejala-gejalanya. Biologi dibagi atas cabang-cabang antara lain :

1.     Botani
2.    Zoologi
3.    Morfologi
4.    Anatomi
5.    Fisiologi
6.    Sitologi (Biologi Sel)


1.2.  Perkembangan Alam Pikiran Manusia
A.    Alam Pikiran Manusia Berkembang
Pikiran merupakan faktor pembentuk kepribadian manusia, sehingga saat pikiran manusia rusak maka hidupnya pun akan rusak. Karena yang berpengaruh paling dominan dalam manusia adalah pikirannya. Maka dari itu kita harus mengontrol perkembangan pikiran kita dan bagaimana pikiran tersebut dapat berkembang. Sehingga saat kita dapat mengontrol pikiran maka kita pun dapat mengontrol perkembangan kepribadian kita supaya menjadi pribadi yang baik.
Pikiran manusia berkembang secara alamiah sejalan dengan bertambahnya usia dan perkembangan mental. Perkembangan alam pikiran manusia digambarkan dengan proses psikososial dan proses psikoseksual. Dengan bertambahnya usia maka rasa ingin tahu manusia akan muncul dan itulah yang menyebabkan perkembangan alam pikiran manusia. Saat rasa ingin tahu muncul, maka memaksa rasio untuk mencari tahu akan sebuah kebenaran dengan cara berfikir dan tanpa disadari pikiran tersebut sedang berkembang dan memiliki banyak pengetahuan.
Semakin luas lingkungan sosial yang dijalani maka rasa ingin tahu yang muncul akan semakin banyak. Otomatis pikiran manusia pun akan semakin berkembang karena rasio berusaha mencari tahu kebenaran yang ingin diketahui. Jadi perkembangan alam pikiran manusia dapat berkembang sejalan dengan bertambahnya usia, meluasnya lingkup sosial, dan bertambahnya pengetahuan.
B.     Manusia Selalu Berusaha Untuk Memuaskan Keingin Tahuannya

Manusia memiliki cara untuk memuaskan keingintahuannya dengan cara terus menerus bertanya sampai apa yang dia ingin tahu terjawab dan jawaban itu memuaskan keingintahuannya. Manusia terus menerus bertanya karena meraka ingin tahu apa yang terjadi disekitar mereka. Manusia bertanya juga karna mereka mempunya rasio yang mendorong mereka untuk terus menerus bertanya. Bertanya itu bisa kepada siapa saja dan dimana saja.
Manusia juga mempunyai cara tersendiri  jika pertanyaan yang mereka ajukan tidak dapat terjawab oleh manusia lainnya atau jawaban dari pertanyaan mereka kurang memuaskan, yaitu bias dengan cara mengamati  apa yang kita pertanyakan samapi kita mengerti, mengetahui  jawaban dari pertanyaan kita sendiri. Semakin kita banyak bertanya semakin banyak pula ilmu yang kita dapat .
Dan karena rasa keingintahuan manusia yang sangatlah besar jadi diciptakanlah sebuah alat atau benda untuk menyampaikan pesan secara mudah dan mempersingkat waktu. Misalnya telepon, telepon merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan pesan melalui suara.
Jadi kesimpulannya bahwa dari rasa ke ingin tahuan yang sangat besar dan didukung oleh karunia yang telah diberikan sejak lahir yaitu akal pikiran. Manusia dapat menciptakan atau mendapatkan ilmu pengetahuan yang cukup dan bermanfaat untuk dirinya sendiri ataupun makhluk lainnya dengan berbagai macam cara ya salah satunya adalah dengan bertanya untuk memuaskan rasa keingintahuannya.

1.3.  Mitos, Penalaran, Dan Cara Memperoleh Pengetahuan

A.    Pengertian Mitos, Legenda, Dan Cerita Rakyat

1.   Mitos

Mitos atau Mite (Myth) adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi  oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia  lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Jadi, mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam. Mitos juga mengisahkan  petualangan para dewa, kisah percintaan mereka, kisah perang mereka dan sebagainya.

2.   Legenda

Legenda adalah cerita prosa rakyat yang mirip dengan Mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi tetapi tidak dianggap suci dan oleh yang empunya cerita sebagai suatu yang benar-benar terjadi dan juga telah dibumbui dengan keajaiban, kesaktian, dan keistimewaan tokohnya. Berbeda dengan mite, legenda ditokohi oleh manusia, ada kalanya mempunyai sifat-sifat luar biasa dan sering kali juga dihubungkan dengan makhluk ajaib. Peristiwanya bersifat sekuler (keduniawian), dan sering dipandang sebagai sejarah kolektif. Oleh karena itu,  legenda seringkali dipandang sebagai sejarah kolektif (folkstory).  Walaupun demikian, karena tidak tertulis maka kisah tersebut  telah mengalami distorsi sehingga seringkali jauh berbeda dengan  kisah aslinya. Oleh karena itu, jika legenda hendak dipergunakan  sebagai bahan untuk merekonstruksi sejarah maka legenda harus  bersih dari unsur-unsur yang mengandung sifat-sifat folklor.

3.   Cerita Rakyat

Cerita rakyat adalah sebagian kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki Bangsa Indonesia. Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa. Fungsi Cerita rakyat selain sebagai hiburan juga bisa dijadikan suri tauladan terutama cerita rakyat yang mengandung pesan-pesan pendidikan moral. Banyak yang tidak menyadari kalo negeri kita tercinta ini mempunyai banyak Cerita Rakyat Indonesia yang belum kita dengar, bisa dimaklumi karena cerita rakyat menyebar dari mulut ke mulut yang diwariskan secara turun-temurun. Namun sekarang banyak Cerita rakyat yang ditulis dan dipublikasikan sehingga cerita rakyat Indonesia bisa dijaga dan tidak sampai hilang dan punah.

B.   Contoh Mitos, Legenda, & Cerita Rakyat

a.   Contoh Mitos
1.     Cerita Barong di Bali.
2.    Cerita Nyai Roro Kidul (Ratu Laut Selatan)
3.    Cerita Joko Tarub
4.    Cerita Dewi Nawangwulan
5.    Nyai Roro Jongrang

b.   Contoh Legenda

1.     Sangkuriang
2.    Lutung Kasarung
3.    Asal-Usul Bengawan Solo
4.    Asal-Usul Danau Toba
5.    Timun Mas
6.    Legenda Candi Prambanan
7.    Jaka Tingkir
8.    Asal Mula Boyolali
9.    Legenda Salatiga


c.   Contoh Cerita Rakyat
1.     Malin Kundang
2.    Si Pitung
3.    Aryo Menak
4.    Aji Saka
5.    Buaya Ajaib
6.    Buaya Perompak
7.    Cindelaras
8.    Kancil si pencuri Timun

C.  Cara Manusia Memperoleh Pengetahuan

Dari lahir hingga matinya, manusia tak akan lepas dari proses mengumpulkan pengetahuan. Contoh paling mudah adalah pengetahuan yang didapat melalui proses sensori indera.

Pengetahuan tentang warna, tentang nada, tentang perbedaan panas dingin semuanya didapat melalui pengalaman langsung inderawi.

Pengalaman inderawi hanya menjadi bagian kecil bagaimana manusia memperoleh pengetahuan. Dalam perkembangannya, cara memperoleh pengetahuan telah merentang sedemikian jauh diiringi dengan ragam pengetahuan itu sendiri.


1.   Proses Manusia Mendapatkan Pengetahuan

Tahap pertama dicapai melalui konseptualisasi. Benda nyata seperti piring atau sendok perlu dikonseptualisasi melalui proses mental. Pengalaman atas piring dan sendok diabstraksi dan kemudian disatukan menjadi pengalaman mental yang tersimpan dalam otak.

Proses ini terjadi berulang tiap manusia mendapatkan pengetahuan baru. Kemampuan konseptualisasi tidak akan sama antara satu orang dengan yang lain. Pengetahuan akan piring dan sendok relatif mudah dipahami karena keduanya merupakan perkakas sederhana, nyata, bisa dilihat maupun diraba.

Namun jenis pengetahuan yang melibatkan struktur yang rumit serta abstak akan membutuhkan usaha dan mungkin juga kemampuan lebih untuk memahaminya. Kabar baiknya, layaknya pengetahuan itu sendiri, kemampuan konseptualisasi juga bisa dilatih dan dikembangkan.

Pengetahuan dapat diperoleh kebenarannya dari dua pendekatan, yaitu pendekatan non ilmiah dan ilmiah.

a.    Pendekatan Non Ilmiah

1.     Akal sehat
2.    Intuisi
3.    Prasangka
4.    Penemuan coba-coba
5.    Pikiran Kritis


b.    Pendekatan Ilmiah

Pendekatan ilmiah adalah pengetahuan yang didapatkan melalui percobaan yang terstruktur dan dikontrol oleh data-data empiris. Percobaan ini dibangun diatas teori-teori terdahulu sehingga ditemukan pembenaran-pembenaran atau perbaikan-perbaikan atas teori sebelumnya. Dan dapat diuji kembali oleh siapa saja yang ingin memastikan kebenarannya.


D.  Manusia Begitu Mudah Menerima Mitos Akibat Keterbatasan Penalaran Dan Keingintahuannya Untuk Sementara Dapat Terjawab
   
a.   Rasa Ingin Tahu

Ilmu Pengetahuan Alam bermula dari rasa ingin tahu yang merupakan cirri khas manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda di alam sekitarnya, bulan, bintang, dan matahari, bahkan ingin tahu tentang dirinya sendiri (Antroposentris).

Dengan pertolongan akal budinya manusia menemukan berbagai cara untuk melindungi diri terhadap pengaruh lingkungan yang merugikan. Tetapi adanya akal budi itu juga menimbulkan rasa ingin tahu yang selalu berkembang. Rasa ingin tahu itu tidak pernah dapat dipuaskan. Kalau salah satu soal dapat dipecahkan maka timbul soal lain yang menunggu penyelesaian. Akal budi manusia tidak pernah puas dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Rasa ingin tahu mendorong manusia untuk melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mencari jawaban atas berbagai persoalan yang muncul dalam pikirannya. Kegiatan yang dilakukan manusia itu kadang-kadang kurang serasi dengan tujuannya. Sehingga tidak dapat menghasilkan pemecahan. Tetapi kegagalan biasanya tidak menimbulkan rasa putus asa, bahkan seringkali justru membangkitkan semangat yang lebih menyala-nyala untuk memecahkan persoalan. Dengan semangat yang makin berkobar ini diadakanlah kegiatan-kegiatan lain yang dianggap lebih serasi dan dapat diharapkan akan menghasilkan penyelesaian yang memuaskan.

b.   Mitos

Mitos itu timbul disebabkan antara lain karena keterbatasan alat indera manusia misalnya :

1.     Alat Penglihatan
2.    Alat Pendengaran
3.    Alat Pencium dan Pengecap
4.    Alat Perasa

Mitos itu dapat diterima oleh masyarakat pada masa itu karena :

a.    Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan karena keterbatasan penginderaan baik langsung maupun dengan alat.
b.    Keterbatasan penalaran manusia pada masa itu.
c.    Hasrat ingin tahunya terpenuhi

1.4.   Metode Ilmiah

A.    Memperoleh Pengetahuan Yang Tidak Ilmiah Dengan Yang Ilmiah 

Pengetahuan tidak ilmiah adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan secara sistematik terhadap kemampuan diri manusia ataupun terhadap ide di dalam pikiran manusia secara deduktif dan analitik. Misalnya, pencak silat, bela diri, kebatinan, matematika, dan sebagainya.
  
Sedangkan, pengetahuan ilmiah adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan dengan mengolah atau memikirkan realita yang berasal dari luar diri manusia secara ilmiah, yakni dengan menerapkan metode ilmiah. Misalnya, kumpulan pengetahuan mengenai suatu hal tertentu (objek/lapangan) yang merupakan kesatuan yang sistematis dan memberikan penjelasan yang sistematis dan memberikan penjelasan yang sistematis yang dapat dipertanggung jawabkan dengan menunjukan sebab-sebab hal/kejadian itu. Oleh karena itu cara memperoleh pengetahuan dan cara memperoleh pengetahuan ilmiah atau sains sudah jelas berbeda.

B.     Langkah Langkah Operasional Metode Ilmiah

1.     Perumusan masalah : yang dimaksud dengan masalah disini adalah merupakan pertanyaan apa,mengapa,ataupun bagaimana tentang objek yang diteliti.

2.    Penyusunan hipotesis : yang dimaksud dengan hipotesis adalah suatu pernyataan yang menunjukkan kemungkinan-kemungkinan jawaban untuk memecahkan masalah yang di tetapkan. Dengan kata lain hipotesis merupakan dugaan yang tentu saja di dukung oleh pengetahuan yang ada. Hipotesis juga dapat di pandang sebagai jawaban sementara dari permasalahan yang harus di uji kebenarannya dalam suatu observasi atau ekperimentasi.

3.    Pengujian hipotesis : yaitu berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah di ajukan untuk dapat memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak. fakta-fakta ini dapat di peroleh melalui pengamatan langsung dengan mata atau teleskop atau dapat juga melalui uji coba atau ekperimentasi. kemudian fakta-fakta itu dikumpulkan melalui pengindraan.

4.    Penarikan kesimpulan : Penarikan kesimpilan ini didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta-fakta. Untuk melihat untuk apakah hipotesis yang di ajukan itu di terima atau tidak. Hipotesis itu dapat diterima apa bila fakta-fakta yang terkumpul itu mendukung pernyataan hipotesis. Bila fakta-fakta tidak mendukung maka hipotesis itu di tolak. Hipotesis yang diterima merupakan suatu pengetahuan yang kebenarannya telah diuji secara ilmiah dan merupkan bagian dari ilmu pengetahuan.


1.5.Perkembangan IPA

C.  Perbedaan Mitos, Legenda, Dan Cerita Rakyat Serta Contoh Yang Memenuhi Pengertian Ketiganya

Berikut ini adalah pengertian dari Mitos, Legenda, dan Cerita Rakyat (Dongeng) :
               
a.   Mitos

Mitos atau Mite (Myth) adalah cerita prosa rakyat yang tokohnya para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos pada umumnya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, dunia, bentuk khas binatang, bentuk topografi, petualangan para dewa, kisah percintaan mereka dan sebagainya.Mitos itu sendiri, ada yang berasal dari indonesia dan ada juga yang berasal dari luar negeri.

Mitos di Indonesia biasanya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, terjadinya susunan para dewa, terjadinya manusia pertama, dunia dewata, dan terjadinya makanan pokok. Mengenai mite terjadinya padi, dikenal adanya Dewi Sri yang dianggap sebagai dewi padi orang Jawa. Menurut versi Jawa Timur, Dewi Sri adalah putri raja Purwacarita. Ia mempunyai seorang saudara laki-laki yang bernama Sadana. Pada suatu hari selagi tidur, Sri dan Sadana disihir oleh ibu tirinya dan Sadana diubah menjadi seekor burung layang-layang sedangkan Sri diubah menjadi ular sawah.

b.   Legenda

Legenda (Latin legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang enpunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai sejarah kolektif (folk history). Walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah tersebut telah mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya. Oleh karena itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu bagian-bagiannya dari yang mengandung sifat-sifat folklor


Contoh cerita legenda :

1.     Sangkuriang
2.    La Madukelleng
3.    William Tell

c.    Cerita Rakyat (Dongeng)
Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Terkadang kisah dongeng bisa membawa pendengarnya terhanyut ke dalam dunia fantasi, tergantung cara penyampaian dongeng tersebut dan pesan moral yang disampaikan. Kisah dongeng yang sering diangkat menjadi saduran dari kebanyakan sastrawan dan penerbit, lalu dimodifikasi menjadi dongeng modern. Salah satu dongeng yang sampai saat ini masih diminati anak-anak ialah kisah 1001 malam. Sekarang kisah asli dari dongeng tersebut hanya diambil sebagian-sebagian, kemudian dimodifikasi dan ditambah, bahkan ada yang diganti sehingga melenceng jauh dari kisah dongeng aslinya, kisah aslinya seakan telah ditelan zaman.


D.    Perkembangan Ilmu Pengetahuan Menjadi Berbagai Disiplin Ilmu

Ilmu pengetahuan pada mulanya berkembang sangat lambat sampai abad pertengahan (abad 15-16).  Pengembangan tersebut sedikti lebih pesat terutama setelah Copernicus yang kemudian diperkuat oleh Galileo berdasarkan penemuannya mengubah konsep geosentris menjadi heliosentris dan seklaigus mengubah kepercayaan penguasa dan agama pada saat ini.  Penemuan ini sangat dimungkinkan karena berkembangnya alat bantu  penelitian (teropong bintang) yang lebih baik.  Periode ini dikenal sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan modern yang menetapkan suatu kebenaran berdasarkan induksi atau eksperimen.  Perubahan konsep ilmu yang radikal ini juga mempengaruhi cara berpikir dan sekaligus memacu perkembangan ilmu sampai terjadinya revolusi industri pada abad ke-19.
Sampai mendekati abad pertengahan, perkembangan ilmu pengetahuan belum begitu luas dan dalam sehingga seseorang yang mempunyai cara berpikir tajam dan kritis akan sangat mungkin dapat menguasai beberapa cabang ilmu sekaligus.  Sebagai contoh adalah ahli piker Yunani, Pythagoras (500 SM) dikenal sebagai seorang astronom dan juga ahli matematika dan transmutasi unsur (dasar dari kimia). Copernicus (1473-1543 M) dikenal sebagai ahli astronomi, matematika dan pengobatan. Setelah itu perkembangan ilmu yang relatif pesat dan mendalam sehingga tidak memungkinkan lagi seseorang menguasai berbagai bidang ilmu dengan mendalam. Oleh karena itu perlu dilakukan klasifikasi ilmu pengetahuan yang ada menjadi berbagai disiplin bidang ilmu (Tabel 1).
 Secara garis besar ilmu pengetahuan dibagi menjadi dua bidang ilmu utama yaitu :

1.      Ilmu Sosial dan Budaya yang mempelajari tentang tingkah laku manusia.

2.     Ilmu Pengetahuan Alam yang mempelajari tentang makhluk hidup (biologi) dan benda mati (sains fisik).  Sain fisik utama adalah ilmu fisika yang sasaran utama pembelajarannya adalah materi dan energi serta ilmu kimia yang mempelajari komposisi materi.
Pengembangan ilmu yang terus menerus dan begitu cepatnya, terutama mulai awal abad ke-20 menyebabkan klasifikasi ilmu berkembang ke arah disiplin ilmu yang lebih spesifik.  Sebagai contoh dalam displin ilmu kimia maka telah terjadi pemfokusan menjadi berbagai sub-disiplin ilmu kimia antara lain : kimia teoritis, kimia analisis, kimia anorganik, biokimia, kimia fisik, kimia organik. Selanjutnya contoh adalah dalam sub-disiplin kimia organik maka terdapat antara lain focus kea rah kimia organik sintesis dan kimia bahan alam.  Kimia bahan alam pun dapat terbagi lagi berdasarkan kelompok senyawa kimianya.
Berdasarkan pengembangan fokus ilmu tersebut menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan berkembang dengan pesatnya sehingga tidak memungkinkan lagi seseorang dapat menguasai ilmu dengan sempurna. Untuk dapat menguasai ilmunya dengan baik, maka pada akhirnya seorang ahli akan lebih memfokuskan atau menspesialisasikan dirinya dalam salah satu fokus disiplin ilmu tertentu. 
Dalam hal lain, perkembangan ilmu tidak hanya ke arah fokus disiplin ilmu saja. Tetapi banyak ilmu baru yang tidak bisa dibahas berdasarkan satu disiplin ilmu saja. Ilmu semacam ini disebut sebagai multidisiplin ilmu. Contoh ilmu multidisiplin yang paling popular adalah ilmu lingkungan. Pembahasan ilmu lingkungan dapat dilihat dari disiplin ilmu social maupun IPA. Pendekatan IPA pun dapat dilihat dari berbagai disiplin ilmu seperti kimia (kimia lingkungan), fisika (fisika lingkungan), biologi (ekologi & biodiversivitas), hidrologi (pencemaran airi), geografi (pencemaran udara, perubahan iklim), pertanian dan banyak lainnya.

SUMBER :




0 komentar:

Posting Komentar