Contoh Kasus Fisika Dan Kimia Yang
Berhubungan Dengan Psikologi
Contoh Kasus Kimia Penyebab Rasa Lapar
1.
Senyawa Kimia dalam
darah
Ada
3 senyawa kimia yang penting dalam rasa lapar, makan dan rasa puas (perasaan
kenyang) yaitu :
·
Glukosa
Makan
adalah proses regulasi pada basis jangka pendek oleh kandungan gula dalam
darah. Gula darrah adalah faktor penting dalam rasa lapar karena kemungkinan
otak sangat tergantung pada guka untuk energinya. Satu reseptor gula terletak
dalam otak, memicu rasa lapar ketika kadar gula dalam darah terlalu rendah.
Sekelompok reseptor gula lain ada di liver yang menyimpan kelebihan gula dan
melepaskannya kedalam darah bila diperlukan. Reseptor gula dalam liver memberi
sinyal kepada otak ketika suplai gula berkurang, dan ini juga memberi pertanda
yang membuat seseorang merasa lapar.
·
Hormon Insulin
Hormon
insulin menyebabkan kelebihan gula dalam darah disimpan dalam sel-sel sebagai
lemak dan karbohidrat. Suntikan insulin menyebabkan rasa lapar yang amat
sangat karena mereka menurunkan kadar gula secara drastis. Junith Rodin
telah meneliti peran insulin dan glukosa dalam rasa lapar dan perilaku
menyantap makanan. Ia menemukan ketika kita makan karbohidrat kompleks, seperti
sereal, roti dan pasta maka tingkat insulin meningkat, namun kemudian menurun
secara bertahap. Ketika kita mengkonsumsi gula sederhana seperti permen maka
tingkat insulin meningkat dan kemudian langsung menurun dengan cepat.
Konsekuensinya adalah kita akan cenderung makan lagi dalam beberapa jam
kemudian setelah menyantap gula sederhana dibandingkan ketika kita menyantap
karbohidrat kompleks.
·
Leptin
Leptin
diambil adri bahasa Yunani yaitu leptos yang berarti “kurus”. Leptin merupakan
sebuah protein yang dilepaskan oleh sel-sel lemak, menurunkan jumlah makanan
yang diambil dan meningkatkan pengeluaran energi. Peran leptin dalam rasa puas
makanan jangka panjang ditemukan dalam serangkaian ob dalam tikus yang
mengalami obesitas. Tikus yang kelebihan berat badan (mengalami obesitas)
memiliki metabolisme rendah, makan terlalu banyak dan menjadi terlalu gemuk.
Sebua gen khusus yang dikenal sebagai ob biasanya memproduksi leptin. Leptin
mempengaruhi dengan kuat metabolisme dan proses makan, bertindak sebagai hormon
anti obesitas. Bagi manusia, kadar konsentrasi leptin dikaitkan dengan berat
badan dalam suatu usaha diet dan prsentase berat badan yang hilang dala seluruh
usaha diet.
Hubungan Penyebab Rasa Lapar Dalam Psikologis
Emosi
Faktor
psikologis juga terlibat dalam pengaturan rasa lapar. emosi juga berperan dalam
proses makan. Orang yang gugup cenderung makan lebih banyak disbanding
biasa, dan orang yang depresi akan kehilangan nafsu makan mereka untuk waktu
yang lama.
Mungkin
faktor psikologis yang paling bermasalah adalah bagi mereka yang berusaha
mengatur makan mereka, misalnya diet. Insentif adalah factor external yang
mengaktifkan motif. Bau dari roti yang baru dipanggang membuat kita merasa
lapar. Insentif menghasilkan efek dari mekanisme otak yang sama yang mengatur
aspek kimiawi dari rasa lapar. dengan melihat makanan, mengakibatkan neuron
menstimulasi hipotalamus. Biasanya jika makanan tersebut adalah makanan
favoritnya dan bau dari makanan tersebut mengakibatkan pelepasan insulin yang
akan menstimulasi rasa lapar dengan cara menurunkan kadar gula dalam darah.
Motivasi
Motivasi adalah energi
aktif yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan pada diri sesorang yang
nampak pada gejala kejiwaan, perasaan, dan juga emosi,
sehingga mendorong individu untuk bertindak atau melakukan sesuatu dikarenakan
adanya tujuan, kebutuhan, atau keinginan yang harus terpuaskan.
Misalkan
seseorang mulai merasa lapar ketika dia melihat ada iklan di televisi tentang
makanan yang mengingatkannya bahwa terdapat makanan di dalam kulkasnya dan
membuat dia pergi ke dapur untuk makan.
Beberapa
motif seperti rasa lapar sebagian besar di pengaruhi oleh keadaan kimiawi
internal. Seperti yang kita tahu beberapa faktor internal seperti kadar gula
dalam darah penting dalam pengaturan rasa lapar. Tetapi beberapa motif lain
seperti motivasi untuk sukses hanya sebagian kecil dipengaruhi oleh keadaan
fisiologis internal. Dan biasanya pada kebanyakan motif faktor dari eksternal
berperan penting. Misalnya, melihat iklan makanan di televisi merupakan faktor
eksternal yang menstimulasi rasa lapar.
Id
Id adalah
satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian
sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut
Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama
kepribadian.
Id didorong
oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua
keinginan, keinginan, dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak puas langsung,
hasilnya adalah kecemasan negara atau ketegangan.
Sebagai
contoh, peningkatan rasa lapar atau haus harus menghasilkan upaya segera untuk
makan atau minum. id ini sangat penting awal dalam hidup, karena itu memastikan
bahwa kebutuhan bayi terpenuhi. Jika bayi lapar atau tidak nyaman, ia akan
menangis sampai tuntutan id terpenuhi.
Namun,
segera memuaskan kebutuhan ini tidak selalu realistis atau bahkan mungkin. Jika
kita diperintah seluruhnya oleh prinsip kesenangan, kita mungkin menemukan diri
kita meraih hal-hal yang kita inginkan dari tangan orang lain untuk memuaskan
keinginan kita sendiri. Perilaku semacam ini akan baik mengganggu dan sosial
tidak dapat diterima. Menurut Freud, id mencoba untuk menyelesaikan ketegangan
yang diciptakan oleh prinsip kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan
pembentukan citra mental dari objek yang diinginkan sebagai cara untuk
memuaskan kebutuhan.
Contoh
Kasus Fisika Perubahan Zat Cair Menjadi Padat
Suatu materi
mengalami perubahan fisika, adalah perubahan zat yang bersifat sementara,
seperti perubahan wujud, bentuk atau ukuran. Perubahan ini tidak menghasilkan
zat baru.
Jika kita
memanaskan es, maka es tersebut akan berubah menjadi air, selanjutnya jika kita
panaskan terus maka air akan berubah menjadi uap air.
Peristiwa
ini hanya menunjukan perubahan wujud dimana es, adalah air yang berbentuk
padat, dan air yang berbentuk cair, dan uap air adalah air yang berbentuk gas.
Tampak bahwa zat masih tetap air. Berbagai macam perubahan wujud adalah contoh
perubahan fisika. Beberapa contoh di bawah ini, adalah perubahan wujud yang
mudah kita amati.
Proses
membeku, perubahan dari zat cair menjadi zat padat karena terjadi penurunan
suhu, membuat es dan membuat agar-agar atau jelly adalah proses yang sering
dilakukan oleh ibu kita.
Penyubliman adalah peristiwa
perubahan zat padat berubah menjadi gas. Dalam kehidupan sehari-hari
mudah kita jumpai, misalnya kapur barus yang menyublim menjadi gas berbau
wangi. Menghablur merupakan peristiwa perubahan gas menjadi padatan, peristiwa
ini sering disebut juga dengan pengkristalan. Proses di laboratorium dapat
dilakukan untuk membuat kristal amonium sulfat yang berasal dari gas amonia dan
belerang dioksida.
Perubahan
wujud yang lain adalah menguap, mencair dan mengembun. Peristiwa ini dapat
diamati pada peristiwa hujan. Peristiwa ini diawali dengan penguapan air ke
udara, selanjutnya mencair kembali dan kembali ke permukaan bumi.
Hubungan Perubahan Zat
Cair Menjadi Padat Dengan Psikologi
Id
Id adalah
satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian
sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut
Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama
kepribadian.
Id didorong
oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua
keinginan, keinginan, dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak puas langsung,
hasilnya adalah kecemasan negara atau ketegangan.
Sebagai contoh, peningkatan rasa lapar atau
haus harus menghasilkan upaya segera untuk makan atau minum. id ini sangat
penting awal dalam hidup, karena itu memastikan bahwa kebutuhan bayi terpenuhi.
Jika bayi lapar atau tidak nyaman, ia akan menangis sampai tuntutan id
terpenuhi.
Namun,
segera memuaskan kebutuhan ini tidak selalu realistis atau bahkan mungkin. Jika
kita diperintah seluruhnya oleh prinsip kesenangan, kita mungkin menemukan diri
kita meraih hal-hal yang kita inginkan dari tangan orang lain untuk memuaskan
keinginan kita sendiri. Perilaku semacam ini akan baik mengganggu dan sosial
tidak dapat diterima. Menurut Freud, id mencoba untuk menyelesaikan ketegangan
yang diciptakan oleh prinsip kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan
pembentukan citra mental dari objek yang diinginkan sebagai cara untuk
memuaskan kebutuhan.