Nama: Sharia Vebiriana
Kelas: 3PA03
NPM: 16512960
Perbedaan
Antara Konseling Dan Psikoterapi
Blocher (1966) mengemukakan ciri cirinya untuk membedakan antara
konseling dan psikoterapi sebagai berikut:
· Klien
yang menjalani konseling tidak digolongkan sebagai penderita penyakit jiwa,
tetapi dipandang sebagai seseorang yang mampu memilih tujuannya, membuat
keputusan, dan secara umum bisa bertanggung jawab atas perbuatannya
sendiri dan terhadap hari depannya.
·
Konseling
dipusatkan pada keadaan yang sekarang dan yang akan datang.
· Klien
adalah klien dan bukan pasien. Konselor bukanlah tokoh otoriter namun adalah
seorang “pendidik” dari klien dalam melangkah bersama untuk mencapai tujuan
· Konseling
ditandai oleh jangka waktu yang lebih singkat , lebih banyak melakukan evaluasi
psikologis, lebih menekankan pada situasi yang riil, lebih kognitif dan
berkurang itensitas emosi
Konseling
bertujuan membantu seseorang dalam menghadapi tugas-tugas perkembangan agar
bisa berlangsung lancar. Misalnya, remaja yang dibantu menghadapi masalah
mengenai kehidupan kebebasan yang dituntut dari orang tua, atau masalah
pekerjaan yang sabaiknya diambil. Sedangkan psikoterapi bertujuan untuk
menangani penyimpanan yang merusak dan baru kemudian menangani usaha pencegahannya.
Singkatnya, psikoterapi berhubungan dengan tujuan penyembuhan.
Perbedaan konseling dan psikoterapi disimpulkan oleh Pallone
(1977) dan Pattersone (1973) Dikutip oleh Thompson dan Rudolph (1983)
Konseling
|
Psikoterapi
|
1.
Klien
|
1.
Pasien
|
2.
Gangguang yang kurang
serius
|
2.
Gangguan yang
serius
|
3.
Masalah: jabatan
dan pendidikan
|
3.
Masalah
kepribadian dan pengambilan keputusan
|
4.
Berhubungan
dengan pencegahan
|
4.
Berhubungan
dengan penyembuhan
|
5.
Lingkungan
pendidikan dan non medis
|
5.
Lingkungan medis
|
6.
Berhubungan
dengan kesadaran
|
6.
Berhubungan
dengan ketidaksadaran
|
7.
Metode
pendidikan
|
7.
Metode
penyembuhan
|
Pendekatan Terhadap Mental Illness Dan Bentuk
Terapi Utama
·
Pendekatan
Psikoanalitik
Teknik psikoanalisis dikemukakan oleh Sigmund
Freud. Psikoanalisis memandang kejiwaan manusia sebagai ekspresi dari adanya
dorongan yang menimbulkan konflik. Dorongan-dorongan ini sebagian disadari dan
sebagian besar tidak disadar mempunyai pengaruh yang besar terhadap keadaan
yang sekarang.
·
Pendekatan
Afektif
Pendekatan afektif adalah pendekatan untuk
melakukan perbahan terhadap cara pasien merasakan diri sendiri. Perubahan
perilaku yang dikehendaki pada suatu terapi bisa dilakukan dengan pendekatan
melalui 3 kelompok yaitu afektif, behavior dan kognitif
·
Pendekatan
Behavioristik
Tokoh terkenal Behavioristik yaitu John
Broadus Watson, aliran yang menitikberatkan peranan lingkungan, peranan dunia
luar sebagai faktor penting dimana seseorang dipengaruhi, seseorang belajar.
Menurut Masters, et al (1987), teknik yang dipakai dalam terapi perilaku adalah
relaksasi, pengebalan, latihan kepekaan, peniruan melalui model, kondisioning
aktif, penguasaan diri, kejenuhan dan kondisioning melalui penolakan
·
Pendekatan
Kognitif
Terapi kognitif adalah terapi yang
mempergunakan pendekatan terstruktur,aktif, direktif dan berjangka waktu
singkat, untuk menghadapi berbagai hambatan dalam kepribadian, misalnya
ansietas atau depresi. Salah satu contohnya yaitu Beck’s Cognitive
Therapy yaitu dengan mengubah pola pikir seseorang dari negatif ke pola
pikir yang postif.
Sumber
· Gunarsa,
Singgih D. 1992. Konseling dan
psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia.
· Johnson,
Sheri L, dan Ann Kring. 2011. Abnormal
Psychology ed.12. United State: John Wiley
0 komentar:
Posting Komentar