Satuan Acara Perkuliahan
Matematika & Ilmu Alamiah
Dasar
Jurusan Psikologi
MINGGU KE 1 & 2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Pengertian Ilmu Alamiah Dasar
A. Pengertian Ilmu Alamiah Dasar
Ilmu alamiah dasar
adalah merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsepdasar dalam bidang
ilmu pengetahuan alam dan teknologi dalam manusia. Ilmu alamiah ataubiasa
disebut dengan ilmu pengetahuan (natural science) merupakan pengetahuan yang
mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta termasuk dimuka bumi ini,
sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu Alamiah dasar hanya mengkaji
konsep-konsep dan prisip-prinsip dasar yang esensial saja. Bagian-bagian dari
Ilmu Alamiah Dasar meliputi penciptaan manusia yang telah diberikan akal untuk
berfikir, lahirnya ilmu alamiah, keterbatasan ilmu alamiah, pembagian ilmu
pengetahuan dsb.
IAD merumuskan
pemikiran yang selalu dilandasi oleh realisme, karena ilmu sains ini mepelajari
tentang metode alamiah dan gejala alamiah sehingga tidak dapat terlepas dari objek yang mengaitkan panca indra. Jadi
pengertian ilmu alamiah yang saya ketahui itu adalah pengetahuan dasar
yang mempelajari alam semesta, dan dapat dikatakan sebagai konsep awal
terbentuknya ilmu pengetahuan alam. Yang dapat dipelajarinya dengan cara
metode-metode atau prinsip-prinsip yang tidak dapat lepas dari kenyataan (realitas).
B. Ruang
Lingkup Dari Ilmu Alamiah Dasar
Ilmu Alamiah Dasar (Basic Natural
Science) merupakan Ilmu Pengetahuan Alam yang mengkaji prinsip esensial saja,
sehingga ruang lingkup Ilmu Alamiah Dasar (Basic Natural Science) secara garis
besar meliputi :
1. Fisika (Physics)
Suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari benda tak hidup atau mati dari aspek wujud dengan perubahan-perubahan
yang bersifat sementara. Fisika secara klasik dibagi dalam mekanika, panas,
bumi, cahaya, gelombang, listrik, magnet dan teknik mekanika, teknik sipil,
teknik listrik, dan termasuk dalam lingkup besar ilmu bumi dan antariksa.
2. Kimia (Chemistry)
Suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari makhluk hidup dan tidak hidup dari aspek susunan materi dan
perubahan-perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi
menjadi kimia anorganik dan kimia organic. Kedua bagian itu pada dasarnya
membahas dasar keseluruhan, kemudian diikuti analisis kualitatif dan
kuantitatif.
3. Biologi (Biological Science)
Ilmu pengetahuan yang mempelajari
makhluk hidup dan juga gejala-gejalanya. Biologi dibagi atas cabang-cabang
antara lain :
1. Botani
2. Zoologi
3. Morfologi
4. Anatomi
5. Fisiologi
6. Sitologi (Biologi Sel)
1.2. Perkembangan Alam Pikiran Manusia
A.
Alam Pikiran Manusia Berkembang
Pikiran merupakan faktor pembentuk kepribadian manusia,
sehingga saat pikiran manusia rusak maka hidupnya pun akan rusak. Karena yang
berpengaruh paling dominan dalam manusia adalah pikirannya. Maka dari itu kita
harus mengontrol perkembangan pikiran kita dan bagaimana pikiran tersebut dapat
berkembang. Sehingga saat kita dapat mengontrol pikiran maka kita pun dapat
mengontrol perkembangan kepribadian kita supaya menjadi pribadi yang baik.
Pikiran manusia berkembang secara alamiah sejalan dengan
bertambahnya usia dan perkembangan mental. Perkembangan alam pikiran manusia
digambarkan dengan proses psikososial dan proses psikoseksual. Dengan
bertambahnya usia maka rasa ingin tahu manusia akan muncul dan itulah yang
menyebabkan perkembangan alam pikiran manusia. Saat rasa ingin tahu muncul,
maka memaksa rasio untuk mencari tahu akan sebuah kebenaran dengan cara
berfikir dan tanpa disadari pikiran tersebut sedang berkembang dan memiliki
banyak pengetahuan.
Semakin luas lingkungan sosial yang dijalani maka rasa
ingin tahu yang muncul akan semakin banyak. Otomatis pikiran manusia pun akan
semakin berkembang karena rasio berusaha mencari tahu kebenaran yang ingin
diketahui. Jadi perkembangan alam pikiran manusia dapat berkembang sejalan
dengan bertambahnya usia, meluasnya lingkup sosial, dan bertambahnya
pengetahuan.
B.
Manusia Selalu Berusaha Untuk Memuaskan Keingin Tahuannya
Manusia
memiliki cara untuk memuaskan keingintahuannya dengan cara terus menerus
bertanya sampai apa yang dia ingin tahu terjawab dan jawaban itu memuaskan
keingintahuannya. Manusia terus menerus bertanya karena meraka ingin tahu apa
yang terjadi disekitar mereka. Manusia bertanya juga karna mereka mempunya
rasio yang mendorong mereka untuk terus menerus bertanya. Bertanya itu bisa
kepada siapa saja dan dimana saja.
Manusia
juga mempunyai cara tersendiri jika pertanyaan yang mereka ajukan tidak
dapat terjawab oleh manusia lainnya atau jawaban dari pertanyaan mereka kurang
memuaskan, yaitu bias dengan cara mengamati apa yang kita pertanyakan
samapi kita mengerti, mengetahui jawaban dari pertanyaan kita sendiri.
Semakin kita banyak bertanya semakin banyak pula ilmu yang kita dapat .
Dan
karena rasa keingintahuan manusia yang sangatlah besar jadi diciptakanlah
sebuah alat atau benda untuk menyampaikan pesan secara mudah dan mempersingkat
waktu. Misalnya telepon, telepon merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan
pesan melalui suara.
Jadi
kesimpulannya bahwa dari rasa ke ingin tahuan yang sangat besar dan didukung
oleh karunia yang telah diberikan sejak lahir yaitu akal pikiran. Manusia dapat
menciptakan atau mendapatkan ilmu pengetahuan yang cukup dan bermanfaat untuk
dirinya sendiri ataupun makhluk lainnya dengan berbagai macam cara ya salah
satunya adalah dengan bertanya untuk memuaskan rasa keingintahuannya.
1.3. Mitos, Penalaran, Dan Cara Memperoleh Pengetahuan
A. Pengertian Mitos, Legenda, Dan Cerita Rakyat
1.
Mitos
Mitos atau Mite (Myth)
adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi oleh para dewa atau makhluk
setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kahyangan) pada masa lampau dan
dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos
juga disebut Mitologi, yang kadang diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang
dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam
semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Jadi, mitos adalah
cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan
dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam. Mitos juga
mengisahkan petualangan para dewa, kisah percintaan mereka, kisah perang
mereka dan sebagainya.
2.
Legenda
Legenda adalah
cerita prosa rakyat yang mirip dengan Mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi
tetapi tidak dianggap suci dan oleh yang empunya cerita sebagai suatu yang
benar-benar terjadi dan juga telah dibumbui dengan keajaiban, kesaktian, dan
keistimewaan tokohnya. Berbeda dengan mite, legenda ditokohi oleh manusia, ada
kalanya mempunyai sifat-sifat luar biasa dan sering kali juga dihubungkan
dengan makhluk ajaib. Peristiwanya bersifat sekuler (keduniawian), dan sering
dipandang sebagai sejarah kolektif. Oleh karena itu, legenda seringkali
dipandang sebagai sejarah kolektif (folkstory). Walaupun demikian, karena
tidak tertulis maka kisah tersebut telah mengalami distorsi sehingga
seringkali jauh berbeda dengan kisah aslinya. Oleh karena itu, jika
legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi sejarah
maka legenda harus bersih dari unsur-unsur yang mengandung sifat-sifat
folklor.
3.
Cerita
Rakyat
Cerita rakyat
adalah sebagian kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki Bangsa Indonesia.
Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat
atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat
umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa. Fungsi Cerita
rakyat selain sebagai hiburan juga bisa dijadikan suri tauladan terutama cerita
rakyat yang mengandung pesan-pesan pendidikan moral. Banyak yang tidak
menyadari kalo negeri kita tercinta ini mempunyai banyak Cerita Rakyat
Indonesia yang belum kita dengar, bisa dimaklumi karena cerita rakyat menyebar
dari mulut ke mulut yang diwariskan secara turun-temurun. Namun sekarang banyak
Cerita rakyat yang ditulis dan dipublikasikan sehingga cerita rakyat Indonesia
bisa dijaga dan tidak sampai hilang dan punah.
B. Contoh Mitos, Legenda, & Cerita Rakyat
a. Contoh Mitos
1. Cerita Barong di Bali.
2. Cerita Nyai Roro Kidul (Ratu Laut
Selatan)
3. Cerita Joko Tarub
4. Cerita Dewi Nawangwulan
5. Nyai Roro Jongrang
b. Contoh Legenda
1. Sangkuriang
2. Lutung Kasarung
3. Asal-Usul Bengawan Solo
4. Asal-Usul Danau Toba
5. Timun Mas
6. Legenda Candi Prambanan
7. Jaka Tingkir
8. Asal Mula Boyolali
9. Legenda Salatiga
c.
Contoh Cerita Rakyat
1. Malin Kundang
2. Si Pitung
3. Aryo Menak
4. Aji Saka
5. Buaya Ajaib
6. Buaya Perompak
7. Cindelaras
8. Kancil si pencuri Timun
C. Cara Manusia Memperoleh
Pengetahuan
Dari
lahir hingga matinya, manusia tak akan lepas dari proses mengumpulkan
pengetahuan. Contoh paling mudah adalah pengetahuan yang didapat melalui proses
sensori indera.
Pengetahuan
tentang warna, tentang nada, tentang perbedaan panas dingin semuanya didapat
melalui pengalaman langsung inderawi.
Pengalaman inderawi hanya menjadi bagian
kecil bagaimana manusia memperoleh pengetahuan. Dalam perkembangannya, cara memperoleh
pengetahuan telah merentang sedemikian jauh diiringi dengan ragam pengetahuan
itu sendiri.
1.
Proses Manusia Mendapatkan
Pengetahuan
Tahap pertama dicapai melalui
konseptualisasi. Benda nyata seperti piring atau sendok perlu dikonseptualisasi
melalui proses mental. Pengalaman atas piring dan sendok diabstraksi dan
kemudian disatukan menjadi pengalaman mental yang tersimpan dalam otak.
Proses ini terjadi berulang tiap manusia
mendapatkan pengetahuan baru. Kemampuan konseptualisasi tidak akan sama antara
satu orang dengan yang lain. Pengetahuan akan piring dan sendok relatif mudah
dipahami karena keduanya merupakan perkakas sederhana, nyata, bisa dilihat
maupun diraba.
Namun jenis pengetahuan yang melibatkan
struktur yang rumit serta abstak akan membutuhkan usaha dan mungkin juga
kemampuan lebih untuk memahaminya. Kabar baiknya, layaknya pengetahuan itu
sendiri, kemampuan konseptualisasi juga bisa dilatih dan dikembangkan.
Pengetahuan dapat diperoleh kebenarannya
dari dua pendekatan, yaitu pendekatan non ilmiah dan ilmiah.
a.
Pendekatan Non Ilmiah
1.
Akal sehat
2.
Intuisi
3.
Prasangka
4.
Penemuan coba-coba
5.
Pikiran Kritis
b.
Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah adalah pengetahuan yang didapatkan
melalui percobaan yang terstruktur dan dikontrol oleh data-data empiris.
Percobaan ini dibangun diatas teori-teori terdahulu sehingga ditemukan
pembenaran-pembenaran atau perbaikan-perbaikan atas teori sebelumnya. Dan dapat
diuji kembali oleh siapa saja yang ingin memastikan kebenarannya.
D. Manusia Begitu Mudah Menerima
Mitos Akibat Keterbatasan Penalaran Dan Keingintahuannya Untuk Sementara
Dapat Terjawab
a. Rasa Ingin Tahu
Ilmu Pengetahuan
Alam bermula dari rasa ingin tahu yang merupakan cirri khas manusia. Manusia
mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda di alam sekitarnya, bulan,
bintang, dan matahari, bahkan ingin tahu tentang dirinya sendiri (Antroposentris).
Dengan pertolongan
akal budinya manusia menemukan berbagai cara untuk melindungi diri terhadap
pengaruh lingkungan yang merugikan. Tetapi adanya akal budi itu juga
menimbulkan rasa ingin tahu yang selalu berkembang. Rasa ingin tahu itu tidak
pernah dapat dipuaskan. Kalau salah satu soal dapat dipecahkan maka timbul soal
lain yang menunggu penyelesaian. Akal budi manusia tidak pernah puas dengan
pengetahuan yang dimilikinya.
Rasa ingin tahu
mendorong manusia untuk melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk
mencari jawaban atas berbagai persoalan yang muncul dalam pikirannya. Kegiatan
yang dilakukan manusia itu kadang-kadang kurang serasi dengan tujuannya.
Sehingga tidak dapat menghasilkan pemecahan. Tetapi kegagalan biasanya tidak
menimbulkan rasa putus asa, bahkan seringkali justru membangkitkan semangat
yang lebih menyala-nyala untuk memecahkan persoalan. Dengan semangat yang makin
berkobar ini diadakanlah kegiatan-kegiatan lain yang dianggap lebih serasi dan
dapat diharapkan akan menghasilkan penyelesaian yang memuaskan.
b. Mitos
Mitos itu timbul
disebabkan antara lain karena keterbatasan alat indera manusia misalnya :
1. Alat Penglihatan
2. Alat Pendengaran
3. Alat Pencium dan Pengecap
4. Alat Perasa
Mitos itu dapat
diterima oleh masyarakat pada masa itu karena :
a. Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan karena
keterbatasan penginderaan baik langsung maupun dengan alat.
b. Keterbatasan penalaran manusia pada masa itu.
c. Hasrat ingin tahunya terpenuhi
1.4.
Metode Ilmiah
A.
Memperoleh Pengetahuan Yang Tidak Ilmiah Dengan Yang Ilmiah
Pengetahuan
tidak ilmiah adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan secara sistematik
terhadap kemampuan diri manusia ataupun terhadap ide di dalam pikiran manusia
secara deduktif dan analitik. Misalnya, pencak silat, bela diri, kebatinan,
matematika, dan sebagainya.
Sedangkan,
pengetahuan ilmiah adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan dengan mengolah
atau memikirkan realita yang berasal dari luar diri manusia secara ilmiah,
yakni dengan menerapkan metode ilmiah. Misalnya, kumpulan pengetahuan mengenai
suatu hal tertentu (objek/lapangan) yang merupakan kesatuan yang sistematis dan
memberikan penjelasan yang sistematis dan memberikan penjelasan yang sistematis
yang dapat dipertanggung jawabkan dengan menunjukan sebab-sebab hal/kejadian
itu. Oleh karena itu cara memperoleh pengetahuan dan cara memperoleh
pengetahuan ilmiah atau sains sudah jelas berbeda.
B. Langkah Langkah Operasional Metode Ilmiah
1.
Perumusan masalah : yang dimaksud
dengan masalah disini adalah merupakan pertanyaan apa,mengapa,ataupun bagaimana
tentang objek yang diteliti.
2.
Penyusunan hipotesis : yang dimaksud
dengan hipotesis adalah suatu pernyataan yang menunjukkan
kemungkinan-kemungkinan jawaban untuk memecahkan masalah yang di tetapkan.
Dengan kata lain hipotesis merupakan dugaan yang tentu saja di dukung oleh
pengetahuan yang ada. Hipotesis juga dapat di pandang sebagai jawaban sementara
dari permasalahan yang harus di uji kebenarannya dalam suatu observasi atau
ekperimentasi.
3.
Pengujian hipotesis : yaitu berbagai
usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah di
ajukan untuk dapat memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung
hipotesis tersebut atau tidak. fakta-fakta ini dapat di peroleh melalui
pengamatan langsung dengan mata atau teleskop atau dapat juga melalui uji coba
atau ekperimentasi. kemudian fakta-fakta itu dikumpulkan melalui pengindraan.
4.
Penarikan kesimpulan : Penarikan
kesimpilan ini didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta-fakta.
Untuk melihat untuk apakah hipotesis yang di ajukan itu di terima atau tidak.
Hipotesis itu dapat diterima apa bila fakta-fakta yang terkumpul itu mendukung
pernyataan hipotesis. Bila fakta-fakta tidak mendukung maka hipotesis itu di
tolak. Hipotesis yang diterima merupakan suatu pengetahuan yang kebenarannya
telah diuji secara ilmiah dan merupkan bagian dari ilmu pengetahuan.
1.5.Perkembangan
IPA
C. Perbedaan Mitos, Legenda, Dan Cerita Rakyat Serta Contoh Yang Memenuhi
Pengertian Ketiganya
Berikut
ini adalah pengertian dari Mitos, Legenda, dan Cerita Rakyat (Dongeng) :
a. Mitos
Mitos
atau Mite (Myth) adalah cerita prosa rakyat yang tokohnya para dewa atau
makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain pada masa lampau dan dianggap
benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos pada
umumnya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, dunia, bentuk khas
binatang, bentuk topografi, petualangan para dewa, kisah percintaan mereka dan
sebagainya.Mitos itu sendiri, ada yang berasal dari indonesia dan ada juga yang
berasal dari luar negeri.
Mitos
di Indonesia biasanya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, terjadinya
susunan para dewa, terjadinya manusia pertama, dunia dewata, dan terjadinya
makanan pokok. Mengenai mite terjadinya padi, dikenal adanya Dewi Sri yang
dianggap sebagai dewi padi orang Jawa. Menurut versi Jawa Timur, Dewi Sri
adalah putri raja Purwacarita. Ia mempunyai seorang saudara laki-laki yang
bernama Sadana. Pada suatu hari selagi tidur, Sri dan Sadana disihir oleh ibu
tirinya dan Sadana diubah menjadi seekor burung layang-layang sedangkan Sri
diubah menjadi ular sawah.
b. Legenda
Legenda
(Latin legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang enpunya
cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda
sering kali dianggap sebagai sejarah
kolektif (folk history). Walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah
tersebut telah mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan
kisah aslinya. Oleh karena itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan
untuk merekonstruksi sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu
bagian-bagiannya dari yang mengandung sifat-sifat folklor
Contoh cerita legenda :
1.
Sangkuriang
2.
La Madukelleng
3.
William Tell
c. Cerita Rakyat (Dongeng)
Dongeng
merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata,
menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna
hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng juga merupakan
dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan
secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Terkadang kisah dongeng bisa
membawa pendengarnya terhanyut ke dalam dunia fantasi, tergantung cara penyampaian
dongeng tersebut dan pesan moral yang disampaikan. Kisah dongeng yang sering
diangkat menjadi saduran dari kebanyakan sastrawan dan penerbit, lalu
dimodifikasi menjadi dongeng modern. Salah satu dongeng yang sampai saat ini
masih diminati anak-anak ialah kisah 1001 malam. Sekarang kisah asli dari
dongeng tersebut hanya diambil sebagian-sebagian, kemudian dimodifikasi dan
ditambah, bahkan ada yang diganti sehingga melenceng jauh dari kisah dongeng
aslinya, kisah aslinya seakan telah ditelan zaman.
D. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Menjadi Berbagai Disiplin
Ilmu
Ilmu pengetahuan pada mulanya berkembang
sangat lambat sampai abad pertengahan (abad 15-16). Pengembangan tersebut
sedikti lebih pesat terutama setelah Copernicus yang kemudian diperkuat oleh
Galileo berdasarkan penemuannya mengubah konsep geosentris menjadi heliosentris
dan seklaigus mengubah kepercayaan penguasa dan agama pada saat ini.
Penemuan ini sangat dimungkinkan karena berkembangnya alat bantu
penelitian (teropong bintang) yang lebih baik. Periode ini dikenal
sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan modern yang menetapkan suatu kebenaran
berdasarkan induksi atau eksperimen. Perubahan konsep ilmu yang radikal
ini juga mempengaruhi cara berpikir dan sekaligus memacu perkembangan ilmu sampai
terjadinya revolusi industri pada abad ke-19.
Sampai mendekati abad pertengahan, perkembangan ilmu pengetahuan belum
begitu luas dan dalam sehingga seseorang yang mempunyai cara berpikir tajam dan
kritis akan sangat mungkin dapat menguasai beberapa cabang ilmu
sekaligus. Sebagai contoh adalah ahli piker Yunani, Pythagoras (500 SM)
dikenal sebagai seorang astronom dan juga ahli matematika dan transmutasi unsur
(dasar dari kimia). Copernicus (1473-1543 M) dikenal
sebagai ahli astronomi, matematika dan pengobatan. Setelah itu
perkembangan ilmu yang relatif pesat dan mendalam sehingga tidak memungkinkan
lagi seseorang menguasai berbagai bidang ilmu dengan mendalam. Oleh karena
itu perlu dilakukan klasifikasi ilmu pengetahuan yang ada menjadi berbagai disiplin
bidang ilmu (Tabel 1).
Secara garis besar ilmu pengetahuan
dibagi menjadi dua bidang ilmu utama yaitu :
1. Ilmu Sosial dan Budaya yang mempelajari tentang tingkah laku manusia.
2. Ilmu Pengetahuan Alam yang mempelajari tentang makhluk hidup (biologi) dan
benda mati (sains fisik). Sain fisik utama adalah ilmu fisika yang
sasaran utama pembelajarannya adalah materi dan energi serta ilmu kimia yang
mempelajari komposisi materi.
Pengembangan ilmu yang terus menerus dan begitu cepatnya, terutama mulai
awal abad ke-20 menyebabkan klasifikasi ilmu berkembang ke arah disiplin ilmu
yang lebih spesifik. Sebagai contoh dalam displin ilmu kimia maka telah
terjadi pemfokusan menjadi berbagai sub-disiplin ilmu kimia antara lain :
kimia teoritis, kimia analisis, kimia anorganik, biokimia, kimia fisik, kimia
organik. Selanjutnya contoh adalah dalam sub-disiplin kimia organik maka terdapat
antara lain focus kea rah kimia organik sintesis dan kimia bahan alam.
Kimia bahan alam pun dapat terbagi lagi berdasarkan kelompok senyawa kimianya.
Berdasarkan pengembangan fokus ilmu tersebut menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan
berkembang dengan pesatnya sehingga tidak memungkinkan lagi seseorang dapat menguasai
ilmu dengan sempurna. Untuk dapat menguasai ilmunya dengan baik, maka pada akhirnya seorang ahli
akan lebih memfokuskan atau menspesialisasikan dirinya dalam salah satu fokus
disiplin ilmu tertentu.
Dalam hal lain, perkembangan ilmu tidak hanya ke arah fokus disiplin ilmu
saja. Tetapi banyak ilmu baru yang tidak bisa dibahas berdasarkan satu
disiplin ilmu saja. Ilmu semacam ini disebut sebagai multidisiplin ilmu. Contoh ilmu
multidisiplin yang paling popular adalah ilmu lingkungan. Pembahasan ilmu lingkungan dapat
dilihat dari disiplin ilmu social maupun IPA. Pendekatan
IPA pun dapat dilihat dari berbagai disiplin ilmu seperti kimia (kimia
lingkungan), fisika (fisika lingkungan), biologi (ekologi & biodiversivitas),
hidrologi (pencemaran airi), geografi (pencemaran udara, perubahan iklim), pertanian dan banyak
lainnya.
SUMBER :
v http://blog.unsri.ac.id/sodikin/ilmu-kealaman-dasar/perkembangan-ilmu-pengetahuan-/mrdetail/24061/
0 komentar:
Posting Komentar