Nama: Sharia Vebiriana
Kelas: 3PA03
NPM: 16512960
Konsep Carl Rogers tentang perilaku atau kepribadian
Sebagaimana ahli Humanistik umumnya,
Rogers mendasarkan teori dinamika kepribadian pada konsep aktualisasi diri.
Aktualisasi diri adalah daya yang mendorong pengembangan diri dan potensi
individu, sifatnya bawaan dan sudah menjadi ciri seluruh manusia. Aktualisasi
diri yang mendorong manusia sampai kepada pengembangan yang optimal dan
menghasilkan ciri unik manusia seperti kreativitas, inovasi, dan lain-lain.
·
Menekankan pada dorongan dan kemampuan yang terdapat dalam
diri individu yang berkembang, untuk hidup sehat dan menyesuaikan diri.
·
Menekankan pada unsur atau aspek emosional dan tidak pada
aspek intelektual.
·
Menekankan pada situasi yang langsung dihadapi individu, dan
tidak pada masa lampau.
·
Menekankan pada hubungan terapeutik sebagai pengalaman dalam
perkembangan individu yang bersangkutan.
Unsur unsur terapi
1. Munculnya gangguan
Carl Rogers (1902-1987), berpendapat bahwa orang-orang
memiliki kecenderungan dasar yang mendorong mereka ke arah pertumbuhan dan
pemenuhan diri. Gangguan-gangguan psikologis pada umumnya terjadi karena
orang-orang lain menghambat individu dalam perjalanan menuju kepada aktualisasi
diri. Pendekatan humanistic Rogers terhadap terapi Person Center Therapy,
membantu pasien untuk lebih menyadari dan menerima dirinya yang sejati dengan
menciptakan kondisi-kondisi penerimaan dan pengharagaan dalam hubungan
terapeutik.
2. Tujuan Terapi
Rogers berpendapat bahwa terapis tidak boleh memaksakan
tujuan – tujuan atau nilai – nilai yang di milikinya pada pasien. Fokus dari
terapi adalah pasien. Terapi adalah nondirektif, yakni pasien dan bukan terapis
memimpin atau mengarahkan jalannya terapi. Terapis memantulkan perasaan –
perasaan yang di ungkapkan oleh pasien untuk membantunya berhubungan dengan
perasaan – perasaanya yang lebih dalam dan bagian – bagian dari dirinya yang
tidak di akui karena tidak diterima oleh masyarakat. Terapis memantulkan
kembali atau menguraikan dengan kata – kata pa yang di ungkapkan pasien tanpa
memberi penilaian.
3. Peran Terapis
Menurut Rogers, peran terapis bersifat holistik, berakar
pada cara mereka berada dan sikap – sikap mereka, tidak pada teknik – teknik
yang di rancang agar klien melakukan sesuatu. Penelitian menunjukkan bahwa
sikap – sikap terapislah yang memfasilitasi perubahan pada klien dan bukan
pengetahuan, teori, atau teknik – teknik yang mereka miliki. Terapis
menggunakan dirinya sendiri sebagai instrument perubahan. Fungsi mereka
menciptakan iklim terapeutik yang membantu klien untuk tumbuh. Rogers, juga
menulis tentang I-Thou. Terapis menyadari bahasa verbal dan nonverbal klien dan
merefleksikannya kembali. Terapis dan klien tidak tahu kemana sesi akan terarah
dan sasaran apa yang akan di capai. Terapis percaya bahwa klien akan
mengembangkan agenda mengenai apa yang ingin di capainya. Terapis hanya
fasilitator dan kesabaran adalah esensial.
Metode Metode Dalam Person Centered Therapy
Untuk terapis person centered,
kualitas hubungan terapis jauh lebih penting daripada teknik. Rogers, percaya
bahwa ada tiga kondisi yang perlu dan sudah cukup terapi, yaitu :
1. Empathy
2. Positive Regard
(acceptance)
3. Congruence
Empati adalah kemampuan terapis untuk
merasakan bersama dengan klien dan menyampaikan pemahaman ini kembali kepada
mereka. Empati adalah usaha untuk berpikir bersama dan bukan berpikir tentang
atau mereka. Rogers mengatakan bahwa penelitian yang ada makin menunjukkan
bahwa empati dalam suatu hubungan mungkin adalah faktor yang paling berpengaruh
dan sudah pasti merupakan salah satu faktor yang membawa perubahan dan
pembelajaran.
Positive Regard yang di kenal juga
sebagai akseptansi adalah geunine caring yang mendalam untuk klien sebagai
pribadi – sangat menghargai klien karena keberadaannya.
Congruence / Kongruensi adalah kondisi
transparan dalam hubungan tarapeutik dengan tidak memakai topeng atau pulasan –
pulasan. Menurut Rogers perubahan kepribadian yang positif dan signifikan hanya
bisa terjadi di dalam suatu hubungan.
Sumber
·
hayatisaputriana.blogspot.com/2013/05/logotherapy.html
0 komentar:
Posting Komentar