ASPEK PSIKOLOGIS & DEMOGRAFIS DARI INDIVIDU PENGGUNA INTERNET
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kemajuan
internet banyak menimbulkan berbagai macam dampak, diantaranya dampak negative
dan positif. Beberapa penelitian menghubungkan pengguna internet dengan permasalahan
psikologi, seperti depresi dan kesepian Dampak positif dari penggunaan
internet adalah memudahkan mencari informasi, berkomunikasi, berbisnis
dan masih banyak hal lain yang menyenangkan yang timbul dari internet. tetapi
tidak selamanya internet berdampak positive bagi penggunanya. beberapa dampak
negative dari internet adalah penggunaan internet yang berlebihan bisa membuat
seseorang lupa waktu,internet memudahkan seseorang untuk mencari informasi
sehingga dapat menimbulkanrasa malas, memudahkan anak-anak dibawah umur
mengakses beberapa situs porno.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa dampak aspek psikologis dari individu
pengguna internet?
2.
Apa dampak aspek demografis dari individu
pengguna internet?
C. Tujuan
1. Mahasiswa
dapat memahami dan menjelaskan tentang fenomena
identitas diri melalui internet dan karakteristik kepribadian pengguna
internet.
2. Mahasiswa
dapat memahami dan menjelaskan pengaruh gender, usia, budaya dan SES dalam
interaksi manusia dan internet.
PEMBAHASAN
A. Aspek Psikologis Dari
Individu Pengguna Internet
1.
Fenomena Identitas Diri Melalui Internet
Melalui identitas online
konsisten dengan teori-teori pembentukan sosial. Identitas online dapat
digunakan untuk mengeksplorasi aspek-aspek diri, memfasilitasi kesadaran diri
yang lebih besar dan menjadi katalis untuk perubahan positif. Bahkan identitas
online justru memfasilitasi flexible selves seseorang yang merupakan adaptasi
yang wajar dan perwujudan eksplorasi diri. Dunia maya juga memfasilitasi
keterbukaan emosional di ruang maya yang membuat individu mampu mengekspresikan
diri dan dimengerti. Hubungan yang berarti terbentuk di dunia maya, kerena
media ini secara natural memfasilitasi individu memaparkan diri lebih intim
denga mediasi layar dan nama samaran.
Transparansi membuat
masyarakat sekarang berbuat maupun mencari sesuatu yang kredibel. Orang tidak
gampang dibohongi. Semua jejak rekam kita ada di dalam internet. Kita dituntut
bisa hidup otentik. Namun di sini lain, internet juga menyuguhkan
ketidakotentikan yang ujungnya ketidakkredibelan. Contoh kasus, maraknya
akun-akun palsu di media sosial yang mempunyai daya pengaruh kuat (di Twitter,
misalnya Benny Israel). Selain itu, muncul gerakan Anonymous di media sosial.
Belum lagi dengan Net-Terrorist yang doyan merusak dan mencari masalah di
internet. Hal ini yang justru melahirkan ketidakpercayaan. Di internet, kita
bisa kelihatan jati diri kita tapi juga bisa menyembunyikan jati diri kita.
Lain contoh adalah kejahatan maupun penipuan online, melalui Facebook yang
selama ini marak. Fenomena kepribadian ganda juga bisa masuk di sini.
Dunia virtual memang
bukan dunia real. Kartunis Peter Steiner pernah mengirim karikatur seekor
anjing sedang bermain internet dan dipublikasikan di The New Yorker, 5 Juli
1993 dengan tulisan “On the internet, nobody knows you’re a dog”. Sementara
itu, pemikir Prancis Jean Baudrillard menandaskan dunia sekarang semakin masuk
ke hipperrealitas di mana kita tidak bisa membedakan mana yang asli dan mana
yang bukan. Perasaan kita bisa turut lebih hanyut pada penderitaan tokoh dalam
sinetron yang notabene tidak nyata daripada tersentuh dengan nasib tetangga
yang nyata ada dan sedang kena musibah. Psikolog John Suler, seperti dikutip
dari buku “Facebook and Philosophy: What’s on Your Mind?” (2010), mengatakan
bahwa dunia online telah memicu “disinhibition effect” di mana orang lebih
gampang menampilkan kesejatian dirinya (self-disclose) bila dibanding dalam
dunia nyata. Di sini, orang bisa mengeluarkan semua isi hati, kekesalan,
kritikan, komentar provokatif, dan sebagainya.
2. Karakteristik
Kepribadian Pengguna Internet
Kepribadian adalah
karakteristik dinamik dan terorganisasi dari seorang individu yang mempengaruhi
kognisi, motivasi, dan perilakunya. Kepribadian bersifat unik dan konsisten
sehingga dapat digunakan untuk membedakan antara individu satu dengan lainnya.
Keunikan inilah yang menjadikan kepribadian sebagai variabel yang digunakan
untuk menggambarkan diri individu yang berbeda dengan individu lainnya.
Orang yang dalam dunia
nyata terkenal pendiam, bisa menjadi pembual di dunia online. Hal ini kental
dengan unsur paradoksnya, yakni orang berani menampilkan dirinya yang nyata
(real self) di media yang tidak nyata atau lebih tepat disebut sebagai dunia
virtual dan dengan identitas yang anonim.
B. Aspek
Demografis Dari Individu Pengguna Internet
1. Gender
·
Dampak
positif internet
Dilihat dari segi positif nya internet
memiliki banyak sekali dampak yang sangat luar biasa hebatnya pada dunia
pengetahuan. Para wanita karir maupun ibu rumah tangga kini dapat memiliki
banyak sumber dan pedoman serta informasi-informasi untuk dunia kerja maupun
keperluan sehari-hari misalnya : informasi untuk pekerjaan ,informasi resep
makanan bagi ibu rumah tangga.
Selain program didalam dunia kerja,
internet juga menawarkan aplikasi berbentuk permainan elektronik yang pada
umumnya tidak secara khusus diberi muatan pendidikan formal tertentu. Permainan
elektronik tersebut membantu wanita karier untuk menghilangkan kejenuhan dalam
berkerja, membuat strategi, membangkitkan semangat kepemimpinan, dan bermain
peran (role play).
Internet juga bisa menjadi tempat bisnis
bagi wanita yaitu dengan online shop dengan begitu wanita bisa mempunyai
penghasilan sendiri namun ia tetap bisa dirumah mengurus keluarganya .
Internet telah banyak membantu manusia dalam
segala aspek kehidupan sehingga internet mempunyai andil penuh dalam kehidupan
sosial. Dengan adanya internet apapun dapat kita lakukan baik positif maupun
negative.
·
Dampak
negatif internet
1) Kejahatan di dalam dunia maya
2) Pornografi
3) Kekejaman dan Kesadisan
4) Penipuan
5) Penipuan belanja online
6) Perjudian
7) Mengurangi sifat sosial manusia
2. Usia
Masa anak-anak adalah masa keemasan
dimana anak-anak berada dalam masa bermain serta belajar terhadap apa yang
belum diketahuinya. Tapi, dimana sekarang perubahan
teknologisemakin pesat,
banyak anak-anak terutama pada anak yang berusia 5 hingga 12 tahun lebih
menyukai bermain dengan teknologi baru seperti playstation, game online,
handphone, tablet ataupun ipad.
·
Dampak
positif
1.
Memudahkan anak mendapatkan informasi
dengan lebih cepat.
2. Anak dapat mengenal serta menjalin komunikasi dengan berbagai
orang dari belahan dunia.
3. Akibat kemajuan teknologi, banyak permainan-permainan kreatif dan
menantang yang ternyata banyak disukai oleh anak-anak.
·
Dampak
negatif
1.
Anak terlalu cepat puas dengan
pengetahuan yang didapatnya dari dunia.
2.
Karena teknologi memberikan banyak
kemudahan, tidak sedikit anak-anak tidak sabar dalam menghadapi kelambatan dan
kesulitan.
3.
Selain itu, kemajuan teknologi berdampak
pada kurangnya sosialisasi anak pada teman-temannya karena lebih menyukai
menyendiri dengan permainan teknologinya.
3. Budaya
Pada masa sekarang, kita semua pasti tahu
bahwa kemajuan teknologi terasa begitu sangat pesat. Pesatnya kemajuan ini
tentunya membawa banyak perubahan terhadap kebudayaan di Indonesia. Tidak bisa
di pungkiri bahwa kemajuan teknologi informasi ini memang harus terjadi di
Negara Indonesia ini, agar Negara Indonesia tidak kalah saing dengan Negara
lain.
·
Dampak
Positif
1.
Pertukaran informasi berlangsung sangat
cepat.
2. Memudahkan pekerjaan manusia.
3. Pekerjaan yang dilakukan seseorang menjadi lebih efektif dan efisien
4. System pembelajaran tidak harus tatap muka dengan guru karena dengan
kemajuan TIK khusunya Internet kita bisa melakukan V-class. Dan masih banyak
yang lainnya.
·
Dampak
negative
1. Masuknya budaya asing yang tidak baik.
2. Lupa akan waktu
3. Merosotnya nilai moral
PENUTUP
E. Kesimpulan
Internet
pada dasarnya banyak dampak yang ditimbulkan dari fasilitas yang ada pada
internet teresebut. Ditinjau dari aspek psikologi, internet berdampak negativ
karena bisa menimbulkan kecanduan pada game online, cybersex, role-playing
fantasi bahkan bullying, pedhophilia dan masih banyak lagi damoak negativ yang
ditimbulkan dari internet. Tidak hanya berpengaruh oada aspek psikologi, dari
aspek demografis, Gender, usia, dan budaya memiliki peran penting dalam hal
interaksi antara manusia dan internet. Untuk gender sendiri berperan
penting dalam hal perkataan dan attitude dalam berinteraksi. Usia juga
mempengaruhi interaksi antara manusia dan internet. Orang-orang yang sudah dewasa
lebih bisa menjaga perkataannya dibanding dengan yang masih dibawah umur.
Sedangkan pengaruh budaya terhadap interaksi antara manusia dan internet lebih
mengacu kepada adab dan cara berbicaranya.
DAFTAR PUSTAKA
2.
http://khanissaa.wordpress.com/2013/11/16/psikologi-dan-internet-dalam-lingkup-intrapersona/
0 komentar:
Posting Komentar